13 Maret 2009

Sayyidina Utsman, Qari' dan Dermawan

Mau ngulas artikel yang saya muat kemarin nih.

Jujur, itu adalah hadits yang sangat indah bagi saya. Betapa Rasul membolehkan dengki pada 2 golongan tersebut (para qurra’ dan dermawan). Tentu ini karena kedua golongan tersebut mempunyai kedudukan yang amat mulia sehingga dengki kepada mereka diperbolehkan. Tentu dengki yang membawa kita agar beramal seperti mereka. Bukan dengki yang akan menuntun kita untuk mencelakakan mereka. Na’udzubillah deh.

Lalu bagaimana jika kedua keunggulan itu berkumpul pada satu orang? Pastilah kita akan sepakat bahwasanya orang tersebut amat sangat pantas disebut sebagai orang mulia. Hiperbolik banget yah? “Amat sangat pantas”. Ketauan Guru Bahasa Indonesia, dikritik abis-abisan nih :)

Dan seseorang yang mempunyai kedua keunggulan itu ternyata ada lho. Salah satunya adalah Sayyidina Utsman bin Affan. Tau dong siapa beliau? Yup. Beliau adalah salah satu As Sabiqunal Awwalun, khalifah rasyidah ketiga, dan menantu Rasul.

Sebenarnya masih banyak identitas beliau, tapi cukup 3 deh. Nanti nggak muat. Resiko ngemuat profil orang yang dimuliakan Allah: nggak cukup kata untuk menggambarkannya.

Nah, Sayyidina Utsman ini ternyata punya dua keunggulan yang disinggung Rasul, yaitu sebagai qari’ dan dermawan. Saya nggak akan ngebahas kedermawanan beliau karena saya yakin kita semua sudah tahu. Terkenal banget gitu lho.

Yang akan saya bahas adalah kehebatan beliau dalam membaca Al Qur’an. Silakan cek di www.cahaya-islam.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=259 dan www.imsa.us/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=196. Di sana dijelaskan bahwasanya Sayyidina Utsman:
1. Mengkhatamkan Al Qur’an dalam 1 rakaat shalat. Subhanallah, 30 juz dalam 1 rakaat! Padahal waktu i’tikaf di Al Hikmah Ramadhan kemarin, shalat 8 rakaat 3 juz aja saya nggak kuat. Apalagi 30 juz 1 rakaat.
2. Mengkhatamkan Al Qur’an dalam 7 hari, mulai malam Jum’at sampai malam Kamis. Ini perinciannya:
Malam Jum’at: Al Baqarah – Al Ma’idah,
Malam Sabtu: Al An’am – Hud,
Malam Ahad: Yusuf – Maryam,
Malam Senin: Thaha – Al Qashash,
Malam Selasa: Al Ankabut – Shad,
Malam Rabu: Az Zumar – Ar Rahman,
Malam Kamis: Al Waqi’ah – An Nas.

Luar biasa ya? Siang hari ngurus bisnis, dakwah, dan umat; malam hari mengkhatamkan Al Qur’an. Sayyidina Utsman memang luar biasa.

Alangkah indahnya jika Allah mengizinkan saya menjadi seperti beliau. Amin.

Tidak ada komentar: